CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Badminton Mania

Senin, 06 April 2009

PBSI Belum Berani Pasang Target di Piala Sudirman

Pengurus Besar PBSI belum berani memasang target pada kejuaraan dunia bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman, 10-17 Mei 2009 di Guangzhou, China. Pasalnya, susunan pemain yang akan tampil di kejuaraan itu belum ditetapkan.

Sekretaris Jenderal PB PBSI, Yacob Rusdianto mengatakan, nama-nama pemain yang masuk Tim Piala Sudirman sedang digodok tim pelatih. Rencananya, nama-nama tersebut akan diumumkan pekan depan.

"Sampai sekarang saya belum mendapat laporan dari Kabid Binpres, siapa saja pemain yang masuk tim. Tapi prinsipnya, pemain yang masuk tim adalah yang kondisinya paling siap," ungkapnya, Sabtu (4/4).

Ditemui di sela-sela menghadiri Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Surabaya, Yacob mengakui, banyak pihak yang meragukan kekuatan tim Indonesia di Piala Sudirman tahun ini. Menurut dia, prestasi pemain-pemain Pelatnas dalam beberapa waktu terakhir dan hengkangnya sejumlah pemain potensial dari Pelatnas, menjadi sejumlah alasan.

Selain itu, sejumlah pemain inti Pelatnas, seperti Soni Dwi Kuncoro dan Markis Kido dikabarkan belum sembuh 100 persen dari cedera. Ini yang membuat kekuatan Indonesia menjadi pincang.

"Target tertentu belum ditetapkan, tapi yang jelas, semua pemain ditargetkan meraih kemenangan pada setiap pertandingan," katanya.

Menurut Yacob, tuan rumah China, Korsel dan Malaysia yang memiliki talenta-talenta pemain bagus, menjadi ancaman serius. Tetapi dia berharap, dengan posisi underdog, para pemain justru tampil lebih lepas dan bisa membuat kejutan.

Soal kemungkinan bergabungnya beberapa mantan pemain Pelatnas, seperti Taufik Hidayat, Alvent Yualianto dan Vita Marissa, Yacob belum berani memastikan. Menurutnya, semua itu diserahkan kepada tim pelatih dan Binpres PBSI.

"Saya kira Binpres dan pelatih yang paling tahu soal kebutuhan pemain, apakah perlu memanggil kembali mantan pemain Pelatnas atau cukup mengandalkan pemain-pemain yang ada di Pelatnas saat ini," jelasnya.

Awas! Inggris Siap Buat Kejutan di Guangzhou

Kekuatan Inggris di ajang bulu tangkis mungkin tak terlalu diperhitungkan. Namun, mereka siap membuat kejutan di Piala Sudirman 2009 yang berlangsung di Guangzhou, China, 10-17 Mei nanti.

Pernyataan itu dilontarkan pelatih kepala Inggris Ian Wright. Menurutnya, mereka ingin memperbaiki hasil dua tahun lalu ketika mampu menembus semifinal kejuaraan dunia beregu campuran tersebut yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia.

"Kami akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyamai, dan mungkin memperbaiki hasil di Glasgow meskipun kami sadar, untuk mewujudkannya pasti sangat sulit," ujar Wright seperti dikutip situs resmi Asosiasi Bulu tangkis Inggris (Badminton England), Minggu (5/4).

Untuk Piala Sudirman kali ini, Inggris telah menetapkan tim yang terdiri dari 11 pemain, tujuh di antaranya adalah pemain yang masuk dalam tim 2007.

Mereka yang memperkuat Inggris saat kalah 2-3 dari Indonesia di semifinal 2007 adalah Nathan Robertson, Anthony Clark, Robert Blair, Andrew Smith, Rajiv Ouseph, Elizabeth Cann dan Donna Kellogg. Sementara empat pemain lainnya yang baru bergabung di tim Piala Sudirman adalah Chris Adcock, Gabby White, Sarah Walker dan Jenny Wallwork.

Dari Malaysia, tunggal putri Julia Wong hampir dipastikan akan memperkuat negaranya setelah tampil bagus di India Terbuka. Wong yang tak diunggulkan di luar dugaan mencapai final sebelum kalah dari pemain Perancis Pi Hongyan.

Pelatih kepala Rashid Sidek dalam situs resmi Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) menyebutkan, Julia akan dimasukkan ke dalam tim Sudirman bersama tunggal putri terbaik Malaysia Wong Mew Choo.

Adapun Asosiasi Bulu tangkis China (CBA) menyebutkan, pemain tunggal putra China, Bao Chunlai kemungkinan tidak memperkuat tim tuan rumah sekaligus juara bertahan itu. Pasalnya, pemain kidal itu sedang cedera lutut kiri.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto, tim Merah-putih akan terdiri atas maksimal 20 pemain yang mungkin akan diumumkan pada hari Selasa (7/4)

Minggu, 05 April 2009

Ketika Pasangan Baru Pelatnas Fran Kurniawan/Pia Zebadiah ''Berbulan Madu''

Waktu untuk Pasangan di Lapangan Kalahkan Waktu bagi Kekasih

Menjadi pebulu tangkis kelas dunia membutuhkan banyak pengorbanan. Sesi latihan menyedot hampir seluruh waktu. Itu dirasakan pula oleh pasangan baru ganda campuran Cipayung, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah.

RAUT muka Fran Kurniawan tak lagi muram. Sejak medio Maret lalu, latihan pagi dan sore setiap hari di Pusat Bulu Tangkis PB PBSI Cipayung, Jakarta Timur, dilakoninya dengan sepenuh hati. Maklum, dalam waktu dekat, dia sudah harus turun ke turnamen Vietnam Challenge di Hanoi mulai 21-26 April nanti.

Kepastian mengikuti turnamen internasional itu tak lepas dari suksesnya mendapatkan pasangan di ganda campuran. Sejak pemanggilan ke pelatnas Februari lalu, Fran memang kesulitan menemukan "jodoh". Shendy Puspa Irawati yang menjadi partnernya saat masih membela PB Djarum Kudus lebih dulu menuju pelatnas melalui sektor ganda wanita bersama Meiliana Jauhari. PBSI pun mengambil kebijakan untuk memfokuskan Shendy pada sektor tersebut karena minimnya pemain di sana.

Praktis, hampir tiga bulan Fran terkatung-katung. Alih-alih jadwal turnamen, pasangan yang digandengnya belum jelas. Nasibnya baru berubah ketika pemain tunggal wanita, Pia Zebadiah, memutuskan beralih ke nomor ganda campuran sekitar dua minggu lalu. "Akhirnya saya dapat 'istri' hingga kesempatan bertanding terbuka lagi," tutur Fran yang baru saja berulang tahun ke-24, tepatnya 1 April lalu.

Dia tak menyangka jika Pia akan menjadi pasangannya. "Saya pernah berkata dalam hati, asyik juga pasangan sama Pia ketika latihan iseng bersama. Itu sebelum Pia pindah ke ganda campuran," ungkap Fran.

Apalagi, jika dibandingkan tiga ganda campuran lain pada lapis kedua pelatnas, Fran mendapatkan pemain paling matang. Bandingkan dengan Muhammad Rijal yang sebelumnya berpasangan dengan Vita Marissa. Dia harus memulai langkah awal bersama Debby Susanto yang masih sangat muda. Begitu pula dengan Tantowi Ahmad yang digandengkan dengan Richi Dili Puspita.

Senada dengan Fran, Pia juga cukup gembira bisa langsung mendapatkan pasangan yang cocok di lapangan maupun di luar lapangan. "Tidak tahu kenapa, tapi soul-nya langsung dapet. Tapi, kami tidak boleh terburu-buru berkesimpulan karena belum diuji pada pertandingan sesungguhnya," terang Pia.

Pia memutuskan untuk pindah nomor karena prestasi di tunggal wanita kurang maksimal. Adik kandung juara Olimpaide 2008 Beijing ganda pria Markis Kido itu harus puas angkat koper pada putaran pertama di All England dan Swiss Terbuka Super Series Maret lalu.

Setelah berkonsultasi dengan keluarga dan pelatih tunggal wanita Marlev Mainaky, gadis kelahiran Medan itu pun membulatkan tekad pindah ke ganda campuran.

"Ternyata, lebih enak di lapangan berdua daripada tampil sendirian," kelakarnya. "Keluarga kami makin menguasai nomor ganda Cipayung bukan?" imbuhnya. Dua kakaknya memang lebih dulu mendiami ganda pria, Kido dan Bona Septano. Bahkan, saat Pia masih berjuang sebagai tunggal wanita ketiga di pelatnas, Kido sudah menjadi nomor satu bersama Hendra Setiawan dan Bona di lapis kedua bersama Mohammad Ahsan.

Dua pekan terakhir, Fran dan Pia rela menghabiskan waktu bersama di lapangan latihan Cipayung dari Senin pagi hingga Jumat sore. Mereka didampingi langsung oleh Richard Mainaky. "Kalau dihitung-hitung, waktu bersama Pia lebih banyak daripada saya bareng pacar," gurau Fran.

Fran memang hanya menyisakan Sabtu-Minggu untuk Alin Trisuci, cewek yang dipacarinya sejak lima tahun silam. Pia pun tak terlalu merasa kesepian setelah tak lagi jalan bareng Tommy Sugiarto.

Tantangan keduanya cukup berat. Meski menjadi pasangan baru, mereka diharapkan dapat menjembatani ganda campuran setelah skenario yang disusun Richard buyar seiring mundurnya Vita. Bukan tidak mungkin mereka menjadi ganda campuran ketiga tim nasional Piala Sudirman 2009.

Rabu, 01 April 2009

Pelatnas Fokus Fisik

Demi Penuhi Target Runner-Up Piala Sudirman

JAKARTA - Persoalan fisik menjadi kelemahan utama yang diwaspadai PB PBSI menjelang pelaksanaan Piala Sudirman 2009 pada 10-17 Mei nanti. Karena itu, dalam dua pekan ini mereka akan menggenjot stamina pemain pelatnas sebelum bertolak ke Guangzhou, Tiongkok, untuk melakoni even beregu tersebut.

Kesimpulan adanya kelemahan dari segi fisik itu berdasar evaluasi hasil pemain pelatnas ketika tampil dalam rangkaian turnamen super series di Eropa bulan lalu. Saat itu tidak satu pun gelar juara berhasil direbut pemain Cipayung (markas pelatnas).

Di Piala Sudirman nanti, PB PBSI mematok target menembus final. Sejak even tersebut diselenggarakan kali pertama di Jakarta pada 1989, hanya sekali tim Merah Putih juara. Selain itu, Indonesia lebih sering menjadi runner-up, yakni enam kali.

PB PBSI tidak berani mematok target juara karena Tiongkok merupakan yang terkuat saat ini. Selain Piala Sudirman, mereka menguasai trofi Piala Thomas dan Uber.

Namun, PB PBSI tidak mau jika target ke final itu dianggap sebagai sikap pesimistis. "Kalau kami memasang target final, tinggal selangkah lagi menjadi juara," ucap Kasubid Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata di Jakarta kemarin (31/3).

Menurut Christian, bagi para pebulu tangkis lapis pertama Cipayung, persoalan teknik memang bukan lagi kendala. Sony Dwi Kuncoro dkk sudah terbiasa melakoni pertandingan kelas dunia.

"Persoalan fisik yang tidak bugar saat bertanding di Eropa-lah yang membuat saya dan jajaran pelatih memiliki PR (pekerjaan rumah, Red) untuk meningkatkan fisik dalam waktu yang tersisa ini," terang dia.

Dengan fisik prima, para pemain diharapkan dapat tampil konsisten selama delapan hari pertandingan. "Jangan hanya menang pada satu putaran, tapi besoknya jelek," imbuh pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu.

Latihan fisik tersebut tak hanya berupa penambahan porsi pada aspek di luar lapangan, tapi juga fisik saat berada dalam lapangan. Misalnya drilling bola. Agar tidak cepat jenuh, para pebulu tangkis yang dipersiapkan ke Piala Sudirman juga melahap latihan dalam bentuk pertandingan. Dengan begitu, peningkatan kemampuan fisik pemain bisa diukur, antara lain melalui akurasi pukulan dan konsentrasi menghadapi lawan.

Untuk mengoptimalkan latihan tersebut, PBSI mengharapkan pelatih teknik dan fisik bisa bekerja sama dengan lebih baik. Maksimal, satu pekan lagi para pemain harus melakoni latihan fisik yang lebih berat daripada biasanya. Selepas jadwal latihan fisik, para pebulu tangkis Cipayung melakoni serangkaian simulasi. Tapi, waktu dan lokasinya belum ditentukan hingga kemarin.

Sigit Pamungkas, pelatih ganda pria pelatnas PB PBSI, melaksanakan program itu sejak anak asuhnya pulang dari Swiss Terbuka Super Series yang berakhir 15 Maret lalu. Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama Dasuki diwajibkan menambah latihan untuk meningkatkan kekuatan tangan. Demikian pula Bona Septano/Mohammad Ahsan. Adapun Markis Kido tetap diwajibkan memulihkan kondisi lutut kirinya yang cedera.(vem/ang)

Perkiraan Skuad Inti Piala Sudirman

Tunggal pria: Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso
Tunggal wanita: Maria Kristin Yulianti, Adriyanti Firdasari
Ganda pria: Markis Kido/Hendra Setiawan, Bona Septano/Mohammad Ahsan, Candra Wijaya*, Alvent Yulianto*
Ganda wanita: Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari, Greysia Polii/Nitya Krishinda, Vita Marissa*
Ganda campuran: Nova Widianto/Lilyana Natsir, Devin Lahardi/Lita Nurlita, Muhammad Rijal*, Flandy Limpele*, Vita Marissa*

Catatan: *pemain non-pelatnas

Atlet dan Pelatih Berprestasi Terima SK CPNS

Perhatian dan kepedulian pemerintah kepada para atlet dan pelatih agar terus memberikan prestasi terbaik, nyaris tak habis-habisnya. Rabu (1/4) di Wisma Menegpora, Jakarta, Pemerintah melalui Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, menyerahkan Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) kepada 67 atlet dan pelatih yang berprestasi.

"Mereka diterima sebagai CPNS dengan syarat minimal meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON). Walau menggunakan ijazah SMA, namun sambil jalan, nanti bagi yang sudah sarjana bisa menyesuaikan, sehingga kepangkatan dan gaji mereka bisa disesuaikan dengan ijazah yang dimiliki," kata Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam.

Dia menyebutkan, tahun 2007 sudah dimulai dirintis dengan mengangkat 7 orang altet berprestasi jadi PNS, dari 9 formasi yang disediakan. Tahun 2008, karena didukung Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan BKN, jumlah yang diterima meningkat. Diterima 67 orang dari 75 formasi yang disediakan. Tahun 2009 direncanakan akan diterima 150 atlet/pelatih berprestasi.

Wafid menjelaskan, dari 43 cabang olahraga yang dibina KONI saat ini, hanya yang diterima jadi PNS untuk 22 cabang olahraga, yakni panahan, atletik, renang, bulutangkis, pencak silat, taekwondo, karate, dayung, wushu, angkat berat, catur, tarung drajat, polo air, judo, kempo, balap sepeda, tennis meja, bola voli, bola basket, soft boll, senam, dan menembak.

"Jadi PNS tak akan membatasi gerak mereka untuk tetap berkiprah sebagai atlet dan pelatih. SK pengangkatan mereka terhitung 1 Desember 2008 , sehingga gaji mereka dirapel tanpa potongan. Cuma untuk jadi PNS, semua harus mengikuti prajabatan selama dua minggu, bulan Juli 2009. Taka ada dispensasi," tandas Wafid.



Profesi Olahragawan

Menegpora Adhyaksa Dault seusai menyerahkan SK CPNS secara simbolis kepada peraih dua medali emas SEA Games 2007, sekaligus pemecah rekor SEAG nomor 100 meter, Suryo Agung Wibowo, dan pelatih Kurnia Sari Fatiha mengatakan bahwa pihaknya selama jadi Menegpora, baru kali ini merasa sangat berbahagia, karena menyerahkan langsung SK CPNS kepada atlet/pelatih berprestasi.

"SK CPNS adalah sebuah bentuk penghargaan pemerintah, selain ada bonus berupa uang tunai, misalnya Rp 250 juta per keping emas di ajang SEA Games. Juga ada bantuan 100 rumah bagi mantan atlet berprestasi yang telah diserahkan sebelumnya. Sangat berbahagia hari ini, karena Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, telah bisa dilaksanakan dengan baik," ungkapnya.

Mengutip pasal 86 ayat 1, Adhyaksa menyatakan, Setiap pelaku olahraga, organisasi olahraga, lembaga pemerintahan atau swasta dan perseorangan yang berprestasi dan atau berjasa dalam memajukan olahraga, diberikan penghargaan. UU Sistem Keolahragaan Nasional, adalah pondasi untuk pembangunan olahraga di Indonesia, yang selama ini belum pernah ada.

"Penghargaan diberikan karena para atlet telah memberikan yang terbaik buat bangsa dan negara. Apalagi, mereka telah mengorbankan masa lalunya. Olahragawan boleh kehilangan masa lalu, tapi tidak kehilangan masa depan. Jadi atlet harus menjadi cita-cita dari dini, jangan karena kecelakaan baru berkeinginan jadi atlet," katanya.

Menurut Adhyaksa, saat ini dan ke depan, olahragawan sudah menjadi profesi yang menjanjikan. Dengan menjadi PNS, atlet bisa lebih fokus untuk mencapai prestasi terbaik. Karena itu, anak-anak sekarang harus didorong dan dibina jika bercita-cita jadi olahragawan.

Sony Siap Ikut Piala Sudirman

Tunggal putra utama Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, mengaku sudah pulih dari sakit pinggang yang sempat mengganggunya, dan siap memperkuat tim Piala Sudirman. "Sudah sembuh, sekarang latihannya juga sudah cukup berat," ujar Sony di Jakarta, Minggu.

Sony yang absen di Swiss Super Series akibat sakit pinggang yang menyerang tiba-tiba, mengaku sudah tidak terganggu oleh sakitnya itu, bahkan sudah menambah beberapa latihan khusus untuk memperkuat bagian-bagian tubuh tertentu. "Saya juga melakukan latihan tambahan di luar latihan rutin untuk memperkuat bagian yang masih kurang kuat, selain itu juga terus menjalani terapi agar benar-benar pulih," kata Sony yang juga sempat diganggu cedera paha itu.

Pemain ganda putra Hendra Setiawan yang akan ambil bagian pada Kejuaraan Asia bulan depan bersama pasangannya Markis Kido juga mengaku siap menghadapi Piala Sudirman Mei mendatang. Pasangan Kido/Hendra yang batal ke turnamen Eropa karena cedera lutut Kido belum pulih mengaku satu turnamen sudah cukup baginya untuk persiapan Sudirman. "Satu turnamen (Kejuaraan Asia) cukup lah, sudah terbiasa bertanding juga," kata Hendra yang menargetkan juara di Kejuaraan Asia yang akan digelar di Suwon, Korea, pada 7-12 April.

Ia juga menyebutkan, cedera lutut Kido sudah jauh membaik dan pasangan juara olimpiade dan juara dunia itu sudah dapat berlatih normal. "Meskipun masih tampak sakit ketika melakukan gerakan tertentu," katanya.

Sony dan Kido/Hendra kemungkinan akan menjadi tumpuan harapan Indonesia dalam kejuaraan dunia beregu Piala Sudirman di Guangzhou, China, 10-17 Mei, saat Indonesia berusaha memperbaiki hasil dua tahun lalu ketika keluar sebagai runner-up.

Atlet Bulu Tangkis Dapat Pasokan Suplemen

Perusahaan penjualan langsung Amway yang memproduksi makanan suplemen Nutrilite memastikan memberi dukungan terhadap enam pebulu tangkis Indonesia dengan mengontrak mereka selama satu tahun.

"Gagasan ini muncul ketika kami tahu bahwa atlet-atlet bulu tangkis Indonesia adalah konsumen Nutrilite sehingga timbul gagasan untuk membentuk Tim Nutrilite Indonesia," ujar Presiden Direktur Amway Indonesia Koen Verheyen yang menambahkan bahwa, meskipun kontrak awal selama satu tahun, tetapi ada niat untuk melanjutkan hingga Olimpiade London 2012.

Keenam pebulu tangkis tersebut adalah peraih medali perunggu Olimpiade Athena, Sony Dwi Kuncoro, juara Olimpiade Beijing pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing, Maria Kristin, Simon Santoso, dan Adriyanti Firdasari. "Ini pertama kalinya bagi atlet bulu tangkis secara tim dikontrak oleh satu perusahaan karena selama ini yang ada hanya kontrak pribadi saja," ujar Hendrawan, pelatih yang juga dikontrak perusahaan itu.

Selain nilai kontrak dengan jumlah nominal tertentu, para atlet tersebut mendapat bantuan suplemen nutrisi, baik secara umum, maupun khusus sesuai kebutuhan masing-masing. Kontrak tersebut terwujud setelah PB PBSI membuka peluang adanya sponsor pendamping di luar sponsor utama selama ini, Yonex.

Atlet dunia yang juga dikontrak perusahaan tersebut antara lain adalah pelari Asafa Powell dan Liu Xiang, pesepak bola Ronaldinho, dan tim sepak bola AC Milan.