CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Badminton Mania

Minggu, 25 Januari 2009

PBSI Beri Kelonggaran Taufik

JAKARTA - PB PBSI masih memberikan kelonggaran kepada Taufik Hidayat untuk kembali ke pelatnas. Malah, induk organisasi yang dipimpin Panglima TNI Djoko Santoso itu memberi waktu agar juara dunia dan peraih emas Olimpiade 2004 Athena tersebut kembali mempelajari isi kontrak.

"Jika pemain yang belum masuk pelatnas tidak setuju dengan isi kontrak ya tidak apa-apa. Tapi, semua harus ada ukurannya," ungkap Djoko Santoso, ketua umum PB PBSI, di sela-sela pelatikan oleh Ketua Umum KON/KOI Rita Subowo di Jakarta tadi malam.

Ya, dalam kontrak PB PBSI dan pemain disebutkan, ukuran-ukuran itu berupa persyaratan saat menjadi bagian pelatnas. Di antaranya, tes awal psikologi, tes fisik, dan peraturan latihan yang mengikat. Pemain juga harus siap dievaluasi setelah mengikuti dua turnamen internasional.

"Saya juga tak mengenal istilah deadline. Tapi kalau program sudah berjalan, ya ditinggal saja," tutur Djoko.

Namun, pihaknya tetap akan memperbolehkan atlet itu masuk ke pelatnas jika sudah siap. PB PBSI memanggil 22 pemain untuk bergabung di pelatnas utama awal Januari lalu. Hanya Taufik yang belum bergabung. Maka, tunggal pria hanya dihuni dua pemain, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso.

Berbeda soal atlet utama gelombang pertama, pria asal Solo, Jawa Tengah, itu menargetkan pelatnas gelombang kedua bisa segera bergabung di Cipayung. Dia menjamin pelatnas akan memanggil seluruh pemain utama Januari ini. Maklum, even internasional sudah menanti. Pihaknya juga sedang berancang-ancang menyiapkan pembentukan Tim Sudirman 2009.(vem/ang)

Rabu, 14 Januari 2009

Pertamina Terbuka II 2009 Selanjutnya Sponsori Kido dkk?

Tak banyak kejutan yang terjadi dalam turnamen Pertamina Terbuka 2009, yang bergulir pada 5-10 Januari di GOR Asia Afrika, Jakarta. Pemain dari klub besar masih mendominasi podium juara.

Meski tak banyak kejutan, sinyal positif datang dari Pertamina, yang bertindak selaku sponsor turnamen. BUMN milik negara ini rencananya tetap menggelar turnamen yang sudah memasuki tahun kedua penyelenggaraan.

''MOU soal turnamen Pertamina Terbuka yang poinnya akan masuk ke hitungan rangking nasional sedang dibicarakan dengan PBSI,'' jelas Rosiana Tendean, penanggung jawab turnamen.

Lebih jauh lagi, ada wacana Pertamina bakal menjadi sponsor PBSI. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum PBSI, Djoko Santoso, kerja sama baru PBSI dengan sponsor Yonex membuat ruang kosong di dada pemain pelatnas seperti Markis Kido boleh dijual ke sponsor lain yang bukan kompetitor Yonex.

''Sudah ada pembicaraan soal sponsorship itu, tapi belum ada hitam di atas putih. Secara lisan sudah terucap kerja sama itu sangat mungkin terealisasi karena Pertamina punya komitmen untuk ikut memajukan bulutangkis Indonesia,'' jelas Sabar Yudho, Wakil Ketua I PBSI, saat penutupan turnamen (10/1).

Sementara itu, wakil dari klub-klub besar macam Jaya Raya, Tangkas Alfamart, dan Djarum menjadi juara. Tak banyaknya pesaing dari luar daerah yang datang membuat pebulutangkis asal klub ibu kota sukses panen gelar.

''Ada beberapa pemain kami yang ditargetkan juara dan berhasil. Tapi, ada juga yang gagal,'' kata Retno Kustijah, pembina Jaya Raya.

''Kalau waktunya tidak bertepatan dengan liburan dan sistem penghitungan poin untuk rangking nasional sudah dipakai, turnamen ini pasti bakal lebih ramai pesertanya. Sekarang saja peserta sudah banyak,'' sebut Bambang Supriyanto, mantan pemain nasional yang kini melatih PB Kurma Sragen. (win)

DAFTAR JUARA
Tunggal remaja putra: Ari Januari (Tangkas)
Tunggal taruna putra: Evert Sukamta (Tangkas)
Tunggal dewasa putra: Achmad Rivai (Ratih)
Tunggal remaja putri: Shella Devi (Jaya Raya)
Tunggal taruna putri: Renna Suwarno (Jaya Raya)
Tunggal dewasa Putri: Bellaetrix Manuputty (Jaya Raya)
Ganda taruna putra: Berry Anggriawan/Muh Ulinnuha (Djarum)
Ganda dewasa putra: Flandy Limpele/Sigit Budiarto (SGS/Djarum)
Ganda taruna putri: Claudia Ayu/Della Destiara (Jaya Raya)
Ganda dewasa putri: Devi/Kesya (SGS)
Ganda veteran A: Effendy/Reony Mainaky (Mutiara Fly Power)
Ganda veteran B: Imam/Bambang Setiajid

(Sumber: Bolanews.com)

Minggu, 11 Januari 2009

Hasil Final MSS

NoLyn v LYD/Lee Hyo Jung: 21-14,21-19
ALvent/Hendra AG v Jung Jae Sung/LYD: 21-18,14-21,14-21..

lumayan lah.. walaupun Indonesia hanya bisa membawa 1 gelar melalui ganda campuran d awal tahun ini. tapi qt harus bangga dengan semangat tanding mereka..
cahyo!!

Flandy Limpele setelah Tak Membela Pelatnas Cipayung

Gandeng Pemain Rusia untuk Isi Waktu

Ada saja langkah yang dipilih pemain mantan penghuni pelatnas. Tony Gunawan memilih hengkang ke Amerika Serikat dengan alasan mau kuliah. Rexy Mainaky sukses menjadi pelatih di Malaysia. Kini Flandy Limpele yang tak mau lagi ke kawah candradimuka bulu tangkis juga memiliki keinginan lain. Apa itu?

FEMI DIAH, Jakarta

---

DUA kali mencicipi Olimpiade tak membuat Flandy Limpele gengsi terjun di turnamen veteran. Pekan ini pria kelahiran Manado, 9 Februari 1974 itu mengikuti Pertamina Terbuka yang dihelat GOR Asia-Afrika, Senayan, Jakarta.

Kontras sekali dengan mantan pasangannya di Cipayung, tempat pelatnas PBSI dilaksanakan, Vita Marissa, yang masih bertahan di pelatnas. Saat ini Vita pun tengah mengikuti Malaysia Terbuka Super Series 2009.

"Untuk hiburan saja. Daripada sepi, tidak ada turnamen," begitu kilah Flandy.

Keikutsertaan itu terutama untuk tetap menjaga stamina. "Kalau langsung berhenti, badan kan pasti tidak enak," ungkap suami Diana Sinta Sari itu.

Ya, Flandy memang sudah berencana melepaskan diri dari pelatnas PB PBSI di Cipayung 2009. Dia cukup tahu diri dengan usianya yang tak lagi muda.

Maklum, kewajiban yang harus dilakoni di pelatnas tidaklah gampang. Pagi dan sore selama lima hari dalam seminggu menjadi porsi utama hari-harinya.

Belum lagi jika ada turnamen internasional yang kudu diikuti. "Tekanannya sangat besar. Selalu ada target uang dibebankan kepada pemain," jelas Flandy.

Belum lagi, tambahnya, jika menghadapi turnamen atas nama negara, seperti Olimpiade Beijing 2008 lalu. Besarnya tekanan itu pula yang membuat pemain yang pernah memperkuat Inggris 2001 hingga 2003 itu enggan beralih profesi menjadi pelatih.

Padahal, tak sedikit negara lain yang menginginkannya memoles timnas yang dimiliki, seperti Spanyol dan Jerman. Ayah dua anak itu tetap setia dengan statusnya sebagai pemain.

Pekan depan Flandy sudah tampil di Korea Terbuka Super Series 2009. Untuk pasangannya, justru dia menggadeng pemain Rusia Anastasia Ruskikh.

Kok bisa? "Saya sengaja sudah mengincar pasangan asing setelah tak lagi di pelatnas. Saya rasa akan sulit berpasangan dengan pebulu tangkis Indonesia, karena yang bagus sudah di pelatnas," ungkap Flandy.

Dia pun minta tolong salah satu wartawan peliput bulu tangkis untuk mencarikan pasangan. Awalnya, Flandy mengincar Gao Ling, mantan pebulu tangkis nasional Tiongkok. Kebetulan Gao Ling yang piawai dalam dua nomor sekaligus, ganda wanita dan ganda campuran, mundur dari timnas setelah Olimpiade 2008 Beijing.

"Meski sudah tua, Gao Ling sangat berkualitas. Fisik dan staminanya sangat bagus. Soal kualitas siapa yang meragukannya," ungkap peraih perunggu dari ganda pria Olimpiade Athena 2004 tersebut.

Itu akan memudahkannya menuai gelar juara dalam turnamen internasional yang diikuti.

Jika pun tak bisa menggandeng Gao Ling, juara Singapura Terbuka 2007 bersama Vita Marissa itu membidik pebulu tangkis muda.

"Kalau sama-sama tua, siapa yang mau meng-cover bolanya. Nanti malah sama-sama menghindar, lawan dong yang dapat poin," candanya.

Tak disangka yang diperoleh adalah Anastasia yang lebih sering tampil di ganda wanita bersama Ekaterina Ananina. Meski prestasi Anastasia belum terlalu cemerlang, Flandy akan tetap tampil dengan optimal.

Maklum, hasil yang dituai akan menjadi jalan untuk menggandeng sponsor. Penerbangan bolak-balik ke Korea dan akomodasi diperhitungkannya bakal menghabiskan dana USD 3.000 sampai USD 3.500. Korea Super Series menawarkan hadiah total mencapai USD 200 ribu.

"Minimal semifinal ya, agar balik modal dan tidak tekor," ungkap Flandy. (diq)

Biodata

Flandy Limpele

Lahir: Manado, 9 Februari 1974

Tinggi/Berat: 180 cm/75 kg

Istri: Diana Sinta Sari

Anak:

Andrew Azimi (5)

Andrea Athenia (3)

Prestasi:

Perunggu Olimpiade ganda pria bersama Eng Hian

Peringkat keempat Olimpiade ganda wanita bersama Vita Marissa

2 tempat di final Malaysia SS

-Ganda Putra: Alvent/Hendra A.G bakal bertemu dengan pasangan Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae setelah mengalahkan unggulan pertama Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan 10-21 25-23 21-10.
-Ganda Campuran: Nova/Butet bakal bertemu dengan pasangan Korea, Lee Yong dae/Lee Hyo Jung, setelah mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen dalam dua game 22-20 21-18.

Sabtu, 10 Januari 2009

Satu Tempat Final Ganda Putra Milik Indonesia

Markis Kido/Hendra Setiawan vs Luluk Hadiyanto/Candra Wijaya

(Bulutangkis.com) - Kedua pasang pemain ini sudah saling mengenal satu sama lain. Sepanjang set pertama kedua pasang pemain saling menghujani smash. Pada babak awal ini Kido terus menyerang, dan seperti biasanya Hendra banyak melakukan cross silang dan memancing lawan untuk mangangkat bola.

Set pertama ini Luluk/ Candra banyak kehilangan angka dari lemahnya pertahanan mereka. Tercatat sekitar 5 sampai 10 kali Kido menghujani pertahanan pasangan baru ini dengan smash tajam bahkan silang.

Namun di babak kedua, Kido sering melakukan kesalahan sendiri, yang sering terjadai adalah bola keluar. Kemungkinan adanya dorongan angin yang membuat arah bola jadi melebar ke luar lapangan lawan.

Luluk/ Candra unggul di interval pertama menjadi 11-10. Banyaknya dorongan bola ke belakang menjadi boomerang bagi Kido/ Hendra. Namun memang mental juara yang dimiliki Kido/ Hendra membuat mereka bisa keluar dari tekanan dan kembali mengambil posisi menyerang.

Hendra berinisiatif untuk memancing lob kepada Candra/ Luluk, namun Candra/ Luluk pun tidak mau mengangkat bola dan kembali menurunkan, maka adu net pun sering terjadi antara mereka berdua.

Namun serangan serangan tajam Kido/ Hendra lah yang banyak menghasilkan angka karena Luluk sangat lemah dalam bertahan. Maka jadilah Kido/ Hendra melaju ke semifinal dengan kemenangan 21-16 dan 21-18.

Di semifinal Markis Kido/ Hendra Setiawan akan berhadapan dengan Alven Yulianto/ Hendra Gunawan, pertandingan ini memastikan 1 posisi di final hari Minggu besok menjadi milik Indonesia.

Shendy/Meiliani melaju ke Semifinal

Pasangan ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/ Meiliana Jauhari secara mengejutkan berhasil menaklukkan seniornya Vita Marissa/Lilyana Natsir dengan skor 21-18, 24-22 dalam waktu 25 menit.

Kemenangan ini mengantarkan mereka ke semifinal dan akan berhadapan dengan pasangan ganda putri China Yang Wei/ Zhang Jiewen yang berhasilkan ganda putri Malaysia yang merupakan unggulan satu Chin Eei Hui/ Pei Tty Wong dengan skor 17-21, 21-19, 21-11 dalamn waktu 51 menit.

sumber : bulutangkis.com

Jumat, 09 Januari 2009

(Bulutangkis.com) - Bermain melawan Anup Sridhar di lapangan empat, Sony Dwi Kuncoro sempat tertinggal 4-6 namun mengejar hingga posisi 7-7. Sony memulai pertandingan dengan serangan serangan yang tidak terlalu tajam ke sisi lapangan lawan, lebih banyak menurunkan bola ke sisi net lawan. Kejar mengejar angka berlangsung cukup ketat hingga Sony unggul 11-10 untuk turun interval pertama di set pembuka.

Sony tidak terlalu ngotot dalam bermain di awal-awal. Namun Anup yang mencoba berinisiatif untuk menyerang tidak mampu menembus pertahanan Sony, bahkan beberapa kali ada serangan balik yang dilakukan oleh Sony bisa menghasilkan angka untuk Sony.

Keunggulan angka dipertahankan hingga posisi 18-12 dan akhirnya menang dengan 21-12. Sony mengunci Anup tanpa memberikan angin sedikitpun.

Di set kedua, Sony juga tidak langsung menggebrak. Sony cukup santai dalam bermain. Unggul 5-4 dan terkejar hingga 6-6. Namun memang bisa dikatakan bahwa Sony tidak terlalu mengebu-gebu dalam menyerang. Dia lebih menerapkan bola-bola net dan sesekali menyerang dengan smash. Taktik ini cukup jitu untuk membawa dirinya unggul terus dalam perolehan angka.

Anup juga bukan pemain sembarangan. Dia juga banyak melakukan serangan dengan smash yang beberapa kali menghasilkan angka. Namun memang Sony memiliki mental juara, walaupun terlihat santai dalam bermain tetap saja bisa memenangkan set kedua dengan 21-18. Maka melajulah ia ke perempat final.

sumber : bulutangkis.com

Simon akan hadapi Lee Chong Wei

(Bulutangkis.com) - Tanpa harus mengeluarkan banyak keringat dan bersusah payah, Simon Santoso akhirnnya membuat pemain tuan rumah terdiam dan tidak mampu bahkan untuk memberikan perlawanan.

Sekilas apa yang diperlihatkan Simon bukanlah permainan yang terbaik yang dimiliki oleh Simon. Keterkejutan Hafiz Hashim dengan serangan sejak awal pertandingan membuat dirinya tidak sempat berpikir untuk keluar dari serangan Simon. Bola-bola Hafiz banyak diblock oleh Simon sehingga kecepatan Hafiz pun tidak mampu mengejar bola-bola yang diletakan jauh di luar jangkauan. Di set awal ini Simon menang 21-5.

Di set kedua, keadaan sedikit berimbang. Simon memang terlihat mengendurkan permainan, mungkin karena dia optimis untuk menang dan menyimpan tenaga untuk kemungkinan berhadapan dengan Lee Chong Wei. Hafiz pun tidak sanggup untuk kembali mengembalikan permainannya untuk mengejar ketinggalan Simon di paruh set kedua. Simon unggul 11-5 di set kedua dan terus saja memberikan tekanan yang terlihat tidaklah terlalu keras.

Hafiz ternyata mengalami cederan bahu dan masih mengalami kelelahan dari pertadingan sebelumnya. Simon pun mengalahkan dia di set kedua dengan 21-10.

Dari sisi Simon sendiri memang tidak ada keinginan untuk mengendurkan permainan, namun memang dirasa lebih santai saja dalam bermain. Dia merasa lebih percaya diri dan lebih relaks dalam bermain sekarang ini. Dirinya akan berjanji memberikan seluruh kemampuannya untuk berhadapan dengan Lee Chong Wei, ungkap Simon usai pertandingan.

sumber : bulutangkis.com

Rabu, 07 Januari 2009

Kejadian Unik Indonesia SS 2008 bagian 2

Jidat balas jidat
Pada pertandingan ganda putrid di final Indonesia SS 2008 , jidat Liliyana Natsir alias Butet sempat terkena kok sambara dari pasangan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna. Butet pun sampai keliyengan dan terduduk sambil mengusap-usap jidat nya. Setelah mulai berdiri dan Vita mengambil kok lalu melakukan servis kearah pemain Jepang secara tidak sengaja mengenai jidat Satoko Suetsuna. Sonta Istora menjadi ramai dengan gelak tawa bahkan sang wasit pun juga ikut terkekeh kekeh. Lalu pertandingan kembali di lanjutkan setelah kedua pemain bermaaf-maafan …

Pendukung Plin Plan
Selama pertandinga semifinal antara Sony Dwi Kuncoro vs Bao Chunlai, gerombola anak muda pecinta Bao Chunlai selalu meneriakan yel-yel Indonesia dan “ Ayo Sony ! “. Tetapi setiap kali bola jatuh dan Chunlai menyeka keringat dengan mengahadap kearah gerombolan tersebut mereka langsung berteriak “ AKKKHHH !!!!! BAO CHUNLAAAAII !!!! IMUTT !!! “

Pemain Grogi ?
Juga pada partai Sony Dwi Kuncoro vs Bao Chunlai. Entah grogi, kurang tidur, entah tidak mendengarkan teriakan sang announcer, Bao Chunlai dengan pede nya masuk ke dalam Istora dan menaruh tas di lapangan yang salah !. Panitia pun akhirnya langsung menuntun Chunlai ke jalan yang benar.

Sumber : www.badminton-indonesia.com

Firdasari Mengawali Dengan Mudah

(Bulutangkis.com) - Lima unforced error berturut turut dilakukan oleh Megumi Taruno bahkan bisa dikatakan 7 angka pertama yang didapatkan Firda, 6 diantaranya adalah kesalahan dari Megumi yang melebarkan bola sampai keluar lapangan Firda.

Interval dilakukan pada saat angka 11-2 untuk Firda. Awal yang sangat bagus untuk Firda. 12-2 pun diraih oleh Firda dengan sangat mudah tanpa duel yang panjang. 2 angka diraih Megumi setelah smashnya ke arah backhand Firda, tidak dapat dikembalikan.

Megumi banyak sekali melakukan kesalahan dengan banyak membuang bola ke arah belakangan Firda, bahkan ketika dikembalikan net oleh Firda, Megumi tidak dapat mengejar bola itu. 18-4 diraih Firda tanpa kendala yang sangat berarti. Sampai akhirnya 19-5 u bantuan unforced error dari Megumi. Namun hal sebaliknya terjadi ketika Firda mencapai angka 6, Megumi mengejar hingga ntuk Firda, 3 unforced error sempat dilakukan Firda dengan melebar dan membentur net, sebelum akhirnya menyudahi perlawanan Megumi Taruno 21-8 di set pertama. Awal yang cantik dan mudah bagi Firda.

Sama halnya dengan set pertama 5 angka pertama diraih Firda dengan7-6 juga karena unforced error. Namun setelah itu Firda terlihat mengendalikan permainan walau sesekali masih melebar dan membentur net, namun bola bola kejutan dari Firda membuat Megumi hanya terbengong-bengong saja melihat pengembalian Firda seperti net silang dan l
indonesia.ob panjang disaat Megumi mati langkah. Akhirnya dengan mudah 21-8, 21-13 Firda memenangkan pertandingan pertamanya melawan pemain yang selalu menyuarakan ''haii' ( Iya dalam Bahasa Jepang) setiap kali ingin service atau menerima service. Kembali, awal yang bagus untuk indonesia

sumber : bulutangkis.com

Malaysia SS. Denmark : Kisah sebuah tradisi

(Bulutangkis.com) - Kita semua tentu masih ingat bagaimana sepuluh tahun yang lalu, tunggal putri Denmark Camilla Martin yang menjadi juara dunia tunggal putri tahun 1999. Seperti layaknya beberapa pemain, sesudah menjadi juara di sebuah kejuaraan bergengsi, maka pelan namun pasti, prestasi segera mengalami penurunan yang cukup signifikan. Entah apa yang terjadi memanglah masih sebuah misteri, karena beberapa pemain memiliki alasan yang berbeda mengapa mereka mengalami hal tersebut.

Namun yang menarik saat itu adalah, sebuah kenyataan yang mengatakan bahwa terjadi gap yang cukup jauh antara Camilla Martin dengan tunggal kedua mereka yang pada saat itu adalah Tine Rasmussen, apalagi dengan tunggal ketiga mereka yang salah satunya adalah Camilla Sorensen. Saat itu Tine seakan akan tenggelam dalam bayang bayang Camilla Martin dan tidak terlalu bagus dalam penampilannya.

Kemarin, saya berkesempatan melakukan wawancara dengan Morten Fross Hansen. Dia mengatakan bahwa apa yang terjadi di era Camilla Martin, kembali lagi terjadi di era Tine Rasmussen. Saat ini bisa dikatakan ada gap yang bahkan menurutnya lebih jauh antara Tine dengan Nana Brosolat apalagi dengan Camilla Sorensen yang stagnant dan tidak mengalami kemajuan berarti.

Inilah yang menjadi penyebab kegagalan tim Denmark pada saat Sudirman Cup 2005 di Anaheim Amerika Serikat pada saat menghadapi Indonesia. Kita masih ingat saat itu Tine harus memberikan kesempatan kepada Camilla Sorensen karena dia mengalami cedera dan digantikan oleh Camilla Sorensen yang berhadapan dengan Fransisca Ratnasari.

Untuk kedepan, memang Morten Fross Hansen akan lebih memboost up tim junior untuk bisa segera naik dan menggantikan senior mereka yang sudah tidak mungkin lagi diharapkan untuk mendulang prestasi cemerlang karena faktor usia. Termasuk di lini putra mereka yang juga mengalami gap yang cukup jauh antara Peter Gade, Kenneth Jonassen dengan Joachim Persson dan Jan O Jorgensen. Hal ini mengulang masa-masa Poul Erik Hoyer Larsen yang saat itu bisa dikatakan sendiri saja bersaing dengan tunggal putra dari Indonesia, China dan Malaysia. Dia pun berhasil meraih emas pertama tunggal putra bulutangkis untuk Denmark.

Lalu di nomor ganda pun bernasib sama, mereka sejak dahulu melakukan perombakan pasangan untuk melakukan mix and match dan tidak ada yang menjadi pasangan tetap. Satu dekade yang lalu kita mengenal pasangan Rikke Olsen/ Helena Kikegaard dan juga ada Marlene Thompson/ Lisbet Stuer Lauridsen yang cukup memberikan persaingan yang cukup ketat. Bahkan walau saat itu ada pasangan raksasa Ge Fei/Gu Jun dan Gil Young Ah/ Jang Eye Hock, pasangan Olsen/ Helena menembus semifinal Olimpiade Atlanta 1996.

Di nomor ganda putra, dahulu mereka memang sempat memiliki Jon Holst Cristensen/ Thomas Lund dan Michael Sogaard/ Henrik Svarrer, namun tidak terlalu berprestasi, bahkan bisa dikatakan ganda putra mereka saat ini Paaske/ Rasmussen lebih mencuat dibanding pendahulunya. Di nomor ganda campuran Michael Sogaard berpasangan dengan Rikke Olsen sempat menembus semifinal Olimpiade Sydney 2000.

Para masa mereka masih bersaing di kancah perbulutangkisan dunia, mereka bisa dikatakan meninggalkan junior mereka tenggelam bak ditelan bumi. Karena pada saat itu Peter Gade tidak membayang bayangi Poul Erik, menandakan bahwa ketika para senior itu masih aktif, para junior bak tidur tidak memperlihatkan aksi mereka di beberapa turnamen yang kala itu masih disebut Grand Prix. Nah sekarang semua itu sepertinya berulang dan terjadi lagi. Apakah ini semua memang tradisi atau hanyalah kebetulan? Mari kita lihat perkembangan pemain-pemain junior dari Denmark.

Senin, 05 Januari 2009

Pemain Kritisi Kontrak

Para pemain pemusatan latihan nasional (pelatnas) PB PBSI berangkat ke Malaysia dan Korea Super Series dengan sedikit ganjalan. Penyebabnya menyangkut isi kontrak atlet dengan PB PBSI yang ditandatangani Sabtu lalu (3/1).

Salah satunya adalah pemain ganda campuran Lilyana Natsir yang merasa belum plong dengan isi kontrak tersebut. Maklum, menurut pemain yang akrab disapa Butet itu, kontrak atlet sangat panjang dan waktu untuk membahasnya terlalu pendek. Sabtu lalu kontrak tersebut disodorkan kepada pemain dan Minggu para pemain harus terbang ke Kuala lumpur.

"Ribet. Banyak aturan yang memberatkan. Maka, harus dibahas lagi," ujar Butet. Sayang, Butet enggan membeberkan detail persoalan yang dimaksud.

Taufik Hidayat juga keberatan dengan isi kontrak tersebut. Menurut juara dunia 1995 dan peraih emas Olimpiade 2004 itu, kontrak tersebut sangat memberatkan pemain.

Sebaliknya, Greysia Polii memiliki pendapat sendiri menyangkut isi kontrak tersebut, meski dia belum membaca naskah kontrak karena sedang berada di luar kota. "Kalau memang PB PBSI berniat mau menuai hasil yang lebih baik, para pemain memang harus lebih disiplin," ungkap Grace, sapaan karib Greysia.

Dia sepakat saja jika pemain tetap berlatih pada Rabu dan hanya mendapatkan libur Sabtu dan Minggu. Asalkan, PB PBSI juga memikirkan libur dan refreshing dalam bentuk lain bagi pemain selama satu tahun turnamen. Sebab, selama ini pelatnas tidak pernah merencanakan liburan bagi atlet dan pelatih.

"Justru kami yang berinisiatif. Harus bertanya lebih dahulu kepada pelatih boleh tidak kami libur. Maka, kalau sedang padat turnamen, kami tidak bisa mendapatkan libur. Imbasnya tentu kejenuhan bagi pemain," beber pemain yang dibesarkan di PB Jaya Raya itu.

Grace juga memiliki pendapat menyangkut peraturan yang menyatakan bahwa tiap atlet wajib berprestasi di dua turnamen yang diikuti. Jika tidak, dia akan dikandangkan selama 1,5 bulan sebelum tampil lagi di turnamen internasional. Menurut dia, ada plus dan minusnya peraturan tersebut. Bagi pemain senior, itu tentu tak menjadi masalah. Sebab, mereka tak membutuhkan jam terbang untuk proses pematangan. "Tapi, kalau bagi pemain muda itu, jelas merugikan," tegasnya.

Sebab, berpatokan pada pengalamannya, Grace memang sangat diuntungkan saat dia mulai kerap dipercaya membawa Merah Putih pada turnamen internasional. "Di sanalah proses pendewasaan terjadi, bukan di latihan," katanya.

"Kami memberlakukan peraturan ini agar jelas yang siapa yang akan dikirim. Jangan nanti tidak berprestasi, tapi tidak pernah juara. Sayang dananya," jelas Lius Pongoh, Kabid Binpres PB PBSI

Minggu, 04 Januari 2009

Kejadian Unik Indonesia SS 2008 , Apakah Akan terulang di 2009 ?


Senar Putus!


Semi final Djarum Indonesia Open SS 2008 yang berlangsung kemarin menjadi salah satu hari dengan putusnya raket terbanyak. Setelah hari sebelumnya hanya senar raket Greysia Polii yang putus saat melawan ganda China Zhang Yawen/Wei Yili. Semifinal kemarin giliran Gao Ling dan Sony Dwi Kuncoro yang harus mengganti raket ditengah lapangan karena alasan serupa, bahkan raket ganda wanita asal Djarum Shendy Puspa harus terbelah di sudut kanannya.

Sutiyoso berlari ke lapangan

Setelah Maria Kristin berhasil menundukkan unggulan dua Zhang Ning, secara spontan ketua umum PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) langsung turun ke lapang untuk memeluk dan memberikan selamat kepada tunggal putri nomor satu Indonesia tersebut.

Poster Indonesia Bisa!

Nasionalsime ternyata bisa berdampingan dengan fanatisme. Seorang penggemar setia bulutangkis yang hadir di Istora dengan susah payah selalu membawa poster bertuliskan Indonesia Bisa! Namun, ternyata di baliknya bertuliskan Bao Chun Lai wo ai ni dalam bahasa dan tulisan mandarin. Ternyata nasionalisme bisa sejajar bahkan dikalahkan oleh fanatisme luar biasa !

Atlet dan Fans

Pasca Uber, atlet Indonesia khususnya atlet putri Indonesia menjadi 'ikon' baru dikalangan masyarakat Indonesia khususnya remaja. Niat untuk hadir di istora pun beragam, ada yang memang ingin sekedar nonton langsung dan memebrikan support ada juga yang memang datang ke istora untuk berburu tanda tangan dan foto bareng. Hal itu selalu terjadi di ruang pemain atau di pintu masuk, tak segan juga kadang mereka menyakiti atlet pujaannya tersebut.

Tamu Tak Diundang

Bukan hanya manusia yang menikmati Final Indonesia Open 2008, ternyata seekor kucing pun juga ikut menonton dengan asyik bahkan sang kucing dengan pede nya juga ikut memasuki lapangan saat partai Vita Marissa/Liliyana Natsir Vs ganda putrid Jepang. Sontak kejadian itu sempat mengulur waktu pertandingan karena Panpel dan Security berusaha menangkap kucing tersebut.
Begitu banyak kejadian unik pada Indonesia SS 2008 dan mungkin akan banyak juga kejadian unik yang terjadi di Indonesia SS 2009 nanti. Kita tunggu saja .

Sumber : Bulutangkis.com

Cipayung Pangkas Jumlah Pelatih

Ada warna baru di pelatnas cipayung pada era kepemimpinan Djoko Susanto. Yang paling signifikan adalah kepemimpinan pelatih di sektor utama pelatnas cipayung hanya dipimpin oleh 5 pelatih. Masing-masing mengarsiteki nomor-nomor tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran. Ini berbeda dengan era Sutiyoso yang memilih 7 pelatih yang menangani sektor utama di pelatnas cipayung.

Hendrawan dipercaya memoles tunggal pria. Pada kelompok wanita, Marleve Mainaky diharapkan dapat meningkatkan kualitas Maria Kristin Yulianti dkk. Ganda wanita tetap dipercayakan kepada Aryono Miranat dan ganda pria dipegang Sigit Pamungkas. Richard Mainaky tetap harus menangani ganda campuran.

Pelatih yang harus legawa lengser dari pelatnas adalah Mulyo Handoyo yang sebelumnya membesut tunggal pria dan Herry Iman Pringadi, ganda campuran. Menurut Lius Pongoh, Kabid Binpres PB PBSI, keputusan itu sudah final, tidak dapat diganggu gugat. Mulyo sejak 1996 memoles Taufik Hidayat. Sebelum ditangani Sigit, Herry-lah yang membesut peraih emas Olimpaide 2008 Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan.

Keputusan itu langsung menuai respons dari Taufik. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu kecewa dengan keputusan PB PBSI. Dia menolak dibesut Hendrawan. Selama ini, dia bisa menuai gelar yang dikoleksinya berkat Mulyo.

"Penjelasan-penjelasan yang dikemukakan tidak masuk akal. Maka, saya memilih untuk tidak mengambil surat keputusan yang diterbitkan itu," ujar pemain yang diebsarkan di PB SGS Elektrik Bandung itu. 

Pemain yang menjadi aset utama pelatnas juga tak luput dari aroma perampingan. Baru 22 pemain yang mendapatkan kesempatan bergabung dalam tim elite nasional. Istimewanya, ganda wanita diisi wajah baru Meiliana Jauhari/Shendy Puspita. Dua pemain asal PB Djarum Kudus itu lolos pelatnas mendampingi Greysia Polii/Nitya Krishinda yang memang sudah tinggal di pelatnas.

Sabtu, 03 Januari 2009

Draw Malaysia Super Series

Tunggal putra

Andre Kuriawan Tedjono ( INA ) Vs Lee Cong Wei ( MAS )
Simon Santoso ( INA ) Vs Arvind Bhat ( IND )
Taufik Hidayat ( INA ) Vs Yan Kit Chan ( HKG )
Sony Dwi Kuncoro ( INA ) Vs Choong Hann Wong ( MAS )

Tunggal Putri

Adrianti Firdasari ( INA ) Vs Megumi Taruno ( JPN )
Pia Zebadiah Bernadet ( INA ) Vs Mew Choo Wong ( MAS )

Ganda Putra

Markis/Hendra ( INA ) Vs Qualification
Fernando K/Lingga Lie ( INA ) Vs Thien How Hoon/Kim Wah Lim ( MAS )
M.Ahsan/Bona Septano ( INA ) Vs Luluk H/Chandra Wijaya ( INA )
Alvent Y/Hendra Aprida ( INA ) Vs Moh Zakry Abdul L/Moh Tazari ( MAS )
Rendra Wijaya/Joko Riyadi ( INA ) Vs Sung Hyun Ko/Yi Goo Kwon ( KOR )

Ganda Putri

Vita Marissa/Liliyana Natsir ( INA ) Vs Hsiao Huan Chen/Sing Ying Chen ( TPE )
Shendy Puspa/Meliana Jauhari ( INA ) Vs Dan Zhang/Zhibo Zhang

Ganda Campuran

Nova Widyanto/Liliyana Natsir ( INA ) Vs Qualification
M. Rijal/Vita Marissa ( INA ) Vs Fran Kurniawan/Shendy Puspa ( INA )
Endang Nursugianti/Anggun Nugroho ( INA ) Vs Songphon/Kunchala ( THA )

Latihan perdana skuad cipayung

Hari ini skuad cipayung mulai berlatih, meski melakukan latihan bersama tapi porsi latihan setiap atlet berbeda bagi setiap nomor menjelang Malaysia SS pada 6-11 Januari mendatang.
Beberapa pemain seperti pasangan ganda putera Markis/Hendra & Sony Dwi Kuncoro hanya menjalani recovery setelah menjalani turnamen di kopenhagen, Denmark. Sementara itu di tiga nomor lainnya seperti ganda campura nova/liliyana , ganda putrid Vita/liliyana dan tunggal putri Adrianti Firdasari langsung menjalani peningkatan teknik kualitas. Mereka di harapkan mampu bersaing terutama sector ganda campuran yang berpeluang lebih besar merebut gelar. Sedangkan pebulutangkis putrid Maria Kristin di pastikan tidak mengikuti Malaysia SS karena cedera nya yang kembali kambuh.

Jumat, 02 Januari 2009

Menanti Malaysia Super Series

Menjelang Malaysia SS yang di gelar tanggal 6-11 Januari nanti akan menjadi sebuah perjudian bagi Indonesia. Semua terbentur kendala dari kondisi fisik para pemain yang baru berkumpul setelah perayaan natal.

Bukan hanya stamina, tapi juga faktor penunjang lain untuk menjaga konsistensi permainan. Apalagi Sony Dwi Kuncoro baru bergabung pada 31 Desember. Karena itu, pelatih yang menangani pebulutangkis Sony Dwi Kuncoro berharap anak asuhnya menjaga stamina dalam persiapan yang mepet ini.

kita doakan agar Indonesia dapat berjaya di sana

rilis pertama ...


Alhamdulillah ...
blog ini telah tercipta .
pengalaman ngeblog prtama kali nya nehh ..
mohon petunjuk ..
hahaha.....
blog ini bukan lah sebuah blog grup atau semacamnya , blog ini hanya akan memuat info tentang bulutangkis terutama bulutangkis Indonesia. Mulai dari info tentang pemain atau jadwal event tournament.