CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Badminton Mania

Rabu, 11 Februari 2009

Tiga Pemain Mundur

Gejolak di pelatnas PB PBSI tidak otomatis reda setelah kemelut Markis Kido bersaudara beres. Sebab, tiga pemain lain mengirim surat pengunduran diri dari pelatnas utama.

Mereka, Vita Marissa yang mengajukan surat pengunduran diri kepada PB PBSI kemarin. Sehari sebelumnya, pasangan baru Hendra Aprida Gunawan/Alvent Yulianto mengirimkan surat serupa.

Alasannya mereka sama, tidak adanya kecocokan nilai kontrak. Padahal, pertemuan Vita dengan pengurus sudah berlangsung tiga kali. Pertama dilaksanakan sebelum Vita berangkat menuju Malaysia Terbuka Super Series awal Januari lalu.

Karena belum ada titik temu, negosiasi dilaksanakan usai Korea Terbuka Super Series. Tapi, karena kesibukan, pengurus baru Jumat (6/2) bisa bertatap muka dengan pemain. Itu pertemuan kedua. Senin lalu, Vita kembali duduk satu meja dengan pengurus.

Namun, dalam forum itu tetap tidak tercapai kesepakatan. Vita berharap kontraknya naik 20 persen dari sebelumnya, Rp 400 juta per tahun.

Kabid Binpres PB PBSI Lius Pongoh belum bisa menanggapi pengunduran tiga pemain pelatnas itu. ''Surat pengunduran Vita baru saya terima. Kalau persoalannya uang kontrak, Vita tidak pernah ngomong minta naik berapa," kilahnya. Sebaliknya, pengurus sudah menjelaskan kontrak pemain plus nilai yang bakal diterima.

Sebenarnya, PB PBSI tidak pernah menutup kesempatan para pemain untuk berbicara. ''Pak Djoko (Ketum PB PBVSI Djoko Santoso, Red.) selalu bilang kami harus demokratis," kata Lius. Namun, dia juga bersikukuh bahwa keputusan tetap akan di tangan pengurus.

Pihaknya juga tak melibatkan pelatih menyangkut persoalan kontrak pemain itu. Dia menilai pemain sudah cukup dewasa untuk menilai dan memutuskan sendiri.

Pelatih ganda campuran pelatnas PB PBSI Richard Mainaky kecewa dengan sikap PB PBSI itu. ''Kalau begini jadinya, rusak semua rencana saya ke depan. Utamanya untuk regenerasi," ujarnya.

Dia memastikan, ganda campuran akan kehilangan satu generasi. Pasangan terbaik memang Nova Widianto/Liliyana Natsir. Namun, Vita diharapkan dapat menarik kemampuan Muhammad Rijal agar bisa mendekati kualitas Nova. Kalau tidak dilakukan regenerasi secepatnya, ganda campuran ketiga, Devin Lahardi/Lita Nurlita, masih cukup jauh gap-nya.

Pelatih ganda pria pelatnas Sigit Pamungkas tak kalah kecewa. Dia kehilangan ganda senior yang diharapkan bisa membantu pematangan pemain muda di pelatnas.

0 komentar: