CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Badminton Mania

Rabu, 25 Maret 2009

Menanti Kebangkitan Indonesia di India Terbuka

Awal tahun 2009 ini merupakan masa suram bagi prestasi bulu tangkis Indonesia. Bagaimana tidak, tiga turnamen bergengsi berlalu tanpa satu pun trofi yang dibawa pulang ke Tanah Air.

Ya, mulai dari Jerman Terbuka, All England, dan terakhir Swiss Terbuka, para pemain Indonesia hanya menjadi penghibur. Padahal, mereka diharapkan bisa minimal meraih satu gelar sebagai "tanda" bahwa bulu tangkis Indonesia belum "mati". Lebih memprihatinkan lagi, langkah terbaik yang dicapai adalah semifinal.

Nah, pekan ini para pemain Indonesia kembali berjibaku di turnamen India Terbuka yang berlangsung 24-29 Maret. Saatnya kita menantikan kebangkitan para pemain Indonesia.

Meskipun dari Pelatnas Cipayung tak menurunkan seluruh kekuatannya, tetapi satu nama yang diterjunkan ke ajang tersebut patut disimak sepak terjangnya. Siapa lagi kalau bukan Maria Kristin Yulianti.

Memang tak ada target khusus yang dibebankan pada tunggal putri nomor satu Indonesia tersebut. Namun, dia harus bisa membangkitkan harapan semua pencinta olahraga bulu tangkis di Tanah Air agar sektor tunggal putri bisa "berbicara" di turnamen besar.

Maria diikutkan dalam kejuaraan ini untuk merasakan kembali atmosfer pertarungan di sebuah kejuaraan besar pascapulih dari cedera lutut. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 tersebut lama absen dan India Terbuka ini bakal menjadi debutnya pada tahun 2009.

PBSI berharap, keikutsertaan Maria ini sekaligus menjadi pemanasan sebelum tampil di Piala Sudirman yang berlangsung di Guangzhou, China, 10-17 Mei. Jadi, wajar jika pemain masa depan Indonesia itu tak diberi beban berat.

Maria yang ditempatkan sebagai unggulan keempat akan mengawali langkahnya pada Rabu (25/3) ini. Dia akan melawan pemain Singapura, Zhang Beiwen. Di atas kertas, Maria bakal lolos.

Bagaimana dengan sektor putra? Dari Pelatnas tak ada pemain yang bisa diharapkan bisa meraih prestasi ciamik. Namun, ada satu nama yang mungkin bisa menyelamatkan Indonesia, yakni Taufik Hidayat.

Meskipun prestasi mantan pemain Pelatnas ini sudah sangat menurun, tetapi dari keringatnya mungkin gelar nomor tunggal putra India Terbuka bisa dibawa pulang ke negeri ini. Namun, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini kembali harus melewati perjalanan yang terjal.

Langkah pertamanya pada hari Rabu ini mungkin terbilang sangat ringan karena dia hanya melawan pemain India yang namanya sama sekali tidak terkenal, Nandagopal K. Namun, dalam perjalanan selanjutnya, Taufik yang menjadi unggulan kedua harus siap-siap memeras keringat, apalagi jika harus bertemu musuh bebuyutannya yang selalu menang di beberapa pertandingan terakhir, Lee Chong Wei.

Ya, pebulu tangkis Malaysia unggulan utama tersebut juga ambil bagian di turnamen ini. Chong Wei, juara Swiss Terbuka, merupakan tembok kokoh yang sangat sulit dijebol Taufik.

Selain tunggal putri dan tunggal putra, asa juga terkuak dari nomor ganda campuran. Pasangan lama yang bersatu lagi setelah cukup lama "cerai", Flandy Limpele/Vita Marissa, bisa diandalkan untuk menyabet gelar di India Terbuka.

Flandy/Vita yang juga mantan pemain Pelatnas dan sebagai unggulan ketiga, langsung menembus babak kedua. Bersama tiga pasangan lainnya (unggulan 1, 2, dan 4), mereka baru akan bermain pada hari Kamis (26/3)

0 komentar: